Pages

Rabu, 11 Mei 2016

Anemia,Pengertian dan Klasifikasi


Pengertian Anemia 

Hasil gambar untuk Defisiensi Besi       Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam darah sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O2 ke jaringan menurun. 
      Secara fisiologi, harga normal hemoglobin bervariasi tergantung umur, jenis kelamin, kehamilan, dan ketinggian tempat tinggal. Oleh karena itu, perlu ditentukan batasan kadar hemoglobin pada anemia.


Tabel 1. Batasan kadar hemoglobin anemia berdasarkan usia 

KELOMPOK
UMUR
HEMOGLOBIN
(gr/dl)
ANAK
6 bulan – 6 tahun
<11

6 tahun – 14 tahun
<12

Wanita Dewasa
<12
Dewasa
Laki-laki dewasa
<13

Wanita Hamil
<11
Sumber : WHO, 2001

Etiologi 

1.) Gangguan pembentukan eritrosit

Gangguan pembentukan eritrosit terjadi apabila terdapat defisiensi substansi tertentu seperti mineral (besi, tembaga), vitamin (B12, asam folat), asam amino, serta gangguan pada sumsum tulang.

2.) Perdarahan

Perdarahan baik akut maupun kronis mengakibatkan penurunan total sel darah merah dalam sirkulasi. 

3.) Hemolisis 

Hemolisis adalah proses penghancuran eritrosit.  



Klasifikasi 

Berdasarkan gambaran morfologik, anemia diklasifikasikan menjadi tiga jenis anemia.
1) Anemia normositik normokrom. 

     Anemia normositik normokrom disebabkan oleh karena perdarahan akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang. Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (Indeks eritrosit normal pada anak: MCV 73 – 101 fl, MCH 23 – 31 pg , MCHC 26 – 35 %), bentuk dan ukuran eritrosit.

2) Anemia makrositik hiperkrom

    Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan hiperkrom karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal. (Indeks eritrosit pada anak MCV > 73 fl, MCH = > 31 pg, MCHC = > 35 %). Ditemukan pada anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12, asam folat), serta anemia makrositik non-megaloblastik (penyakit hati, dan myelodisplasia) 

3) Anemia mikrositik hipokrom

  Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan mengandung konsentrasi hemoglobin yangg kurang dari normal. (Indeks eritrosit : MCV < 73 fl, MCH < 23 pg, MCHC 26 - 35 %). Penyebab anemia mikrositik hipokrom: 
  1.  Berkurangnya zat besi: Anemia Defisiensi Besi. 
  2.  Berkurangnya sintesis globin: Thalasemia dan Hemoglobinopati.
  3.  Berkurangnya sintesis heme: Anemia Sideroblastik.
Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Pengertian 

      ADB adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan cadangan zat besi. Zat besi yang tidak adekuat menyebabkan berkurangnya sintesis hemoglobin sehingga menghambat proses pematangan eritrosit. 16,17Zat besi yang tidak adekuat disebabkan oleh rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioavailabilitas besi yang dikonsumsi menurun (makanan banyak serat, rendah daging, dan rendah vitamin C), kebutuhan akan zat besi yang meningkat (pada bayi prematur, anak dalam pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui), perdarahan kronis, diare kronik, Malabsorbsi, serta infeksi cacing tambang.

Tanda dan Gejala

    Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindroma anemia yang dijumpai pada ADB apabila kadar hemoglobin turun di bawah 7-8 g/dl, badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang serta telinga mendenging.17 Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat, terutama pada konjunctiva dan jaringan di bawah kuku. 


0 komentar:

Posting Komentar